Sabtu, 05 Januari 2013

Metode Pemantauan Terumbu Karang


Penggunaan metode survei dalam menggambarkan kondisi terumbu karang biasanya disajikan dalam bentuk struktur komunitas yang terdiri atas data persentase tutupan karang hidup dan karang mati, jumlah genera, jumlah spesies, kelimpahan, frekuensi kehadiran, bentuk pertumbuhan dan indeks keanekaragaman jenis (Suharsono 1994 dalam Ferianita Fachrul, 2007).
Terkait dengan survei terumbu karang, terdapat beberapa metode yang telah dikembangkan dan umum digunakan oleh para akademisi dan praktisi, dimana masing-masing metode memiliki tujuan khusus yang berbeda serta tingkat keunggulan, kesulitan dan kekurangan yang berbeda. Metode-metode tersebut antara lain adalah;
  • Metode Manta Tow
  • Metode Line Intercept Transect (LIT)
  • Metode Belt Transect (Transek Sabuk)
  • Metode Kuadrat 
  • Metode Rapid Reef Resources Inventory (RRI)
Diantara metode-metode diatas, hanya metode belt transect yang mungkin agak kurang familiar. Berdasarkan Keputusan Kepala Badpedal No. 47 Th. 2001, pemantauan kondisi terumbu karang disarankan untuk menggunakan kombinasi metode manta tow dan LIT.

METODE MANTA TOW
Metode ini sangat sederhana dan paling mudah dilakukan; ditujukan untuk mendeskripsikan gambaran umum tipe-tipe dan jumlah habitat serta segala bentuk benthic lifeform yang ada di suatu wilayah, termasuk kondisi terumbu karang.
Dalam pelaksanaannya, manta tow memerlukan beberapa peralatan seperti perahu bermotor, papan manta, peralatan skin diving dan diagram kategori persentase tutupan karang. Secara detail, metode untuk manta tow adalah sebagai berikut;
  • Seorang pengamat (dengan menggunakan peralatan skin diving) ditarik oleh perahu pada kecepatan 3 – 5 km/jam pada suatu area studi. Pengamat memegang papan manta yang dihubungkan ke perahu dengan tali sepanjang 18 meter.




  • Pengamatan terbagi dalam durasi 2 menit. Setiap 2 menit, perahu berhenti untuk memberi kesempatan pada pengamat untuk mencatat data pada lembar data yang ada pada papan manta. Bila pengamat telah siap untuk kembali melakukan survei, maka ia akan memberi tanda kepada operator perahu untuk melanjutkan 2 menit survei berikutnya. Prosedur ini terus berlanjut hingga semua area studi yang direncanakan telah disurvei.
  • Pengamat akan mencatat kondisi karang pada area survei berdasarkan persentase tutupan karang hidup, karang mati, soft coral dan pasir/rubble. Kategori tutupan ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

  • Jumlah maksimum tow yang direkomendasikan adalah 15 kali.
  • Ukuran papan manta yang direkomendasikan adalah 600 x 400 x 20 mm yang dilengkapi dengan pegangan untuk pengamat, lembar data, alat tulis dan diagram kategori persentase tutupan karang.


 Manta tow sangat ideal digunakan untuk memantau daerah terumbu karang yang luas dalam waktu singkat. Kelemahannya adalah terdapat kemungkinan bahwa survei secara tidak sengaja dapat dilakukan pada lokasi diluar terumbu karang, kemungkinan ada objek yang terlupa untuk dicatat bila ada terlalu banyak data yang harus diingat dan metode ini tidak cocok dilakukan di perairan dengan tingkat kecerahan rendah (> 6 meter). Di lingkungan praktisi, metode manta tow sering digunakan sebagai survei awal seleksi lokasi untuk metode LIT untuk memberikan gambaran awal lokasi studi serta agar faktor keterwakilan wilayah dapat terpenuhi.

METODE LIT (Line Intercept Transect)
LIT merupakan metode yang paling sering digunakan, ditujukan untuk menentukan komunitas bentik sesil di terumbu karang berdasarkan bentuk pertumbuhan dalam satuan persen, dan mencatat jumlah biota bentik yang ada sepanjang garis transek. Komunitas dicirikan dengan menggunakan kategori lifeform yang memberikan gambaran deskriptif morfologi komunitas karang. LIT juga digunakan untuk melakukan memonitor kondisi terumbu karang secara detail dengan pembuatan garis transek permanen. 
Metode ini memerlukan dua tingkatan kemampuan dari pencatat data. Pertama, kemampuan pencatat data untuk mengenal biota laut dan bentuk pertumbuhannya. Kedua, pencatat data harus mampu mengidentifikasi biota hingga taksa genera atau spesies. 
Metode ini dilakukan dengan melakukan penyelaman SCUBA. Sebelum melaksanakan metode LIT, dapat didahului dengan manta tow untuk memberi gambaran umum kondisi lokasi studi. Pada tiap lokasi, minimum pengamatan dilakukan pada 2 kedalaman yaitu 3 dan 10 meter. Prosedur kerja untuk LIT adalah sebagai berikut;
  • Pengamat terdiri atas minimal dua orang; satu orang bertugas untuk membuat transek sedangkan yang lainnya bertugas untuk mencatat kategori lifeform karang yang dijumpai.
  •  Transek dibuat pada dua kedalaman (3 dan 10 meter). panjang transek adalah 20 meter dengan minimum 3 kali replikasi. Garis transek dibuat dengan membentangkan roll meter yang memiliki skala sentimeter (cm).
  • Pengamat harus menguasai dan mengenal tipe-tipe bentuk pertumbuhan karang, baik karang hidup maupun biota lainnya.
  • Pengamat berenang dari titik nol hingga titik 20 meter mengikuti garis transek yang telah dibuat dan mencatat semua lifeform karang pada area yang dilalui oleh garis transek. Setiap life form harus dicatat lebarnya (hingga skala centimeter). Kategori lifeform dapat mengacu pada AIMS (English et al., 1994) atau COREMAP.

  • Bila memungkinkan, pengamat juga dapat mengidentifikasi jenis karang yang diamati minimal hingga taksa genus.

  • Dalam pencatatan data, seringkali dijumpai adanya koloni yang tumpang-tindih sehingga setiap persinggungan (intercept) harus dicatat sebagai individu yang berbeda.

  • Persentase tutupan untuk masing-masing kategori lifeform karang dapat dicari dengan rumus berikut;
  
  • Kriteria Kondisi Tutupan Karang Didasarkan pada Persentase Tutupan Karang Hidup.

  • Kategori bentuk pertumbuhan (lifeform) karang berdasarkan AIMS (English et al., 1994).
  
Terdapat dua versi pencatatan data LIT berdasarkan kategori bentuk pertumbuhan (lifeform) karang, yaitu versi AIMS dan COREMAP. Pada dasarnya, kategori versi COREMAP merupakan penyederhanaan dari kategori versi AIMS.     


Sabtu, 03 November 2012

SCUBA Dive

Nah kalo Diving yang sesungguhnya, adalah menyelam menggunakan alat yang disebut Scuba Set. ini nih alatnya:











Rompi Apung
Penggunaan
Peralatan ini biasanya dipegunakan untuk keadaan darurat namun di dalam kegiatan penyelaman dipergunakan untuk:
a. Terapung di permukaan air sambil berenang.
b. Istirahat di permukaan air.
c. Penyelamatan diri sendiri dan orang lain.
d. Netralisasi keterapungan dalam setiap kedalaman. 
Jenis Rompi Apung
a. Life Vest/ Standard Safety Vest.
b. Bouyancy Compensator (BC)

Pemilihan Rompi Apung
Pilihlah sesuai dengan keperluannya dan cocok dengan ukuran badan, yang umum dipakai sekarang dari jenis BC (Bouyancy Compensator). 
Perawatan Rompi Apung
Setelah menyelam, rompi mungkin kemasukan air, untuk itu tiuplah rompi apung kemudian balikkan ke arah bawah untuk mengeluarkan air melalu pipa peniup. Bilas dengan air tawar yang bersih di bagian luar, dan bilas dengan air hangat pada bagian dalamnya. Keringkan dengan diangin-anginkan, simpan dalam keadaan berisi udara.

Pakaian Selam
Penggunaan
Memperlambat kehilangan panas tubuh karena adanya air hangat antara pakaian selam dan kulit serta melindungi tubuh dari goresan karang maupun sengatan kehidupan laut.
Jenis Pakaian Selam
a. Wet suit :bagian baju dapat basah oleh air, tapi menghalangi sirkulasi air yang ada antara pakaian selam dan kulit.
b. Dry suit :terbuat dari bahan karet dan mempunyai ruang udara antara pakaian selam luar dan dalam yang berfungsi sebagai insulator.

Pemilihan Pakaian Selam
Pilihlah pakaian selam sesuai dengan ukuran tubuh dan kebutuhan saat penyelaman. Di daerah yang dingin sebaiknya memakai jenis dry suit, karena dapat membuat badan penyelam tetap hangat. 
Pakaian pelindung penyelam yang kini umum dipakai adalah FOAM NEOPRENE WET SUIT, terbuat dari karet neoprene yang mempunyai gelembung-gelembung busa berudara. Bahan ini tidak menyerap air dan dibuat dalam berbagai ukuran ketebalan bahan.
Perawatan Pakaian Selam
Untuk wetsuit, jagalah kelenturan dengan tidak menyikat baju sewaktu mencuci, cukup direndam dengan deterjen. Keringkan dengan tidak terkena sinar matahari langsung. 

Sabuk Pemberat
Penggunaan
Tubuh manusia akan mendapat daya apung ke atas di dalam air sebesar ¡¾ 6 pound atau lebih. Wet suit yang terbuat dari neoprene akan menambah daya apung lebih besar 5 sd 25 pound, maka seorang penyelam untuk dapat dengan mudah masuk ke dalam air membutuhkan pemberat.
Jenis Sabuk Pemberat
a. Weight Belt : Sabuk yang diberi pemberat timah diatur sesuai kebutuhan.
b. Weight Pack : Jarang digunakan karena tidak dapat dilepas bila terjadi keadaan darurat

Pemilihan Sabuk Pemberat 
Yang paling mudah umumnya memakai weight belt. Jika memakai wet suit setebal 3/16 inch biasanya membutuhkan timah seberat 10 % dari berat tubuh.
Weight belt harus dilengkapi dengan QUICK RELEASE BUCKLE yaitu suatu gesper pengancing yang dapat dilepas secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang paling terakhir dan paling pertama dilepas, jika dalam keadaan darurat.
 
SCUBA
Scuba singkatan dari Self Contained Under Water Breathing Apparatus, yaitu suatu peralatan selam yang dapat dibawa penyelam kemana saja dengan waktu tertentu. Scuba mulai dikenal pada tahun 1943, diperkenalkan oleh seorang perwira Angkatan Laut Perancis yang bernama Jacques Cousteau dan seorang insinyur yaitu Emile Gagnan. Sistemnya dikenal dengan nama Aqualung. Aqua artinya air dan Lung adalah paru-paru.
Perlengkapan scuba menurut sistem kerjanya dibagi menjadi 4 sistem:
Sistem Sirkulasi Tertutup
Suatu sistem yang menggunakan zat asam/oksigen murni dilengkapi penyerap kimia untuk menghalau zat asam arang/CO2 yang keluar dari paru-paru. Unit ini pada hakekatnya meniupkan kembali O2 membuang udara ke dalam air. Ini merupakan suatu sistem tertutup sama sekali. Unit ini digunakannya terbatas hingga kedalaman 33 feet. Penggunaan SCUBA jenis ini dituntut keahlian tertentu karena sangat berbahaya.
Sistem Sirkulasi Terbuka
Terdiri dari Demand Regulator dan Tabung Udara yang dimampatkan (Compressed Air Tank) adalah jenis alat scuba yang pada saat ini merupakan alat yang paling aman dipergunakan. Udara yang dimampatkan disalurkan melalui regulator ke penyelam, dan udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpa dipergunakan lagi.
Sistem Sirkulasi Semi Tertutup
Dipakai untuk operasi militer dan merupakan kombinasi dari sistem-sistem sirkuit terbuka dan tertutup. Sistem ini mempunyai kantong udara, kotak kimiawi, regulator dan tabung udara yang dimampatkan. Sistem ini memungkinkan penyelam militer untuk bekerja pada kedalaman dan jangka waktu yang lama. Sistem  ini memerlukan pemanasan yang khusus serta membutuhkan peralatan pendukung yang khusus pula, hingga unit ini jarang dipakai umum.
Sistem Gas-Campuran Sirkulasi Tertutup
Sistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup mahal. Unit ini mempunyai kantong pernafasan, kotak kimiawi dan suatu alat elektronis penyaring oksigen yang dapat mengontrol jumlah O2 pada kedalaman lebih dari 1.000 feet, yang memberikan cukup udara untuk turun dan naik kembali ke permukaan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah dalam penggunaannya memerlukan latihan yang sangat khusus.

Dari keempat sistem yang dibicarakan untuk selam olahraga adalah sistem terbuka.

Definisi Sistem Terbuka
Sirkulasi terbuka artinya udara yang dikeluarkan penyelam langsung terbuang keluar. Sistem ini sangat mempermudah yang pengawas yang berada di atas untuk mengetahui posisi penyelam dengan melihat gelembung udara yang muncul di permukaan air.

Tabung
Tabung scuba dirancang secara khusus dan ditest untuk dapat menampung udara bertekanan tinggi. Udara yang diisikan dalam tabung adalah udara biasa yang disaring bukan oksigen murni, yaitu udara yang biasa dihirup setiap hari.
Udara lebih ringan dibandingkan air, pengaruh tersebut dapat berakibat pada tabung yang berisi udara. Sebuah tabung yang berisi udara penuh mempunyai daya apung yang lebih besar dibandingkan pada tabung yang tekanannya sudah berkurang. Ini dapat terasa bila penyelam scuba yang selesai melakukan penyelaman akan berkurang daya apungnya karena udara tabung sudah berkurang.
Tabung scuba untuk olahraga selam yang dipergunakan dari bahan terbuat dari:
  • Steel (baja), macam ukuran: 38;50;71,2 cuft
  • Alluminium alloys, macam ukuran 38;50;71,2;80 dan 100 cuft.


Lapisan luar tabung yang terbuat dari baja lebih baik digalvanisasi untuk menghindarkan karat, kemudian diberi lapisan vinyl atau diwarnai dengan cat. Sedangkan untuk tabung yang terbuat dari aluminium tidak membutuhkan galvanisasi karena adanya oksida aluminium itu sendiri yang merupakan suatu proteksi.
Untuk lapisan tabung baja agar dijaga kelembaban guna menghindarkan dari karat. Sedangkan untuk tabung aluminium juga dihindarkan dari kelembaban walaupun dilapisi dengan aluminium oksida. Lakukan tes visual tiap 1 tahun atau 2 kali untuk tabung yang sering dipakai di laut.
Untuk mengetahui tabung terbuat dari bahan apa, dari pabrik mana, kekuatan penampungan udara, test hidrostatis terakhir, dll, harus membaca sidik-sidiknya yang terdapat pada leher tabung

Memilih tabung
Umumnya para penyelam olahraga memilih tabung standar tunggal dengan kapasitas 80 cuft, untuk keamanan belilah tabung yang baru dikeluarkan.
Perawatan
  • Jangan mengisi melebihi tekanan ijin tabung.
  • Isi tabung dengan udara bersih.
  • Setelah penyelaman bilas dengan air tawar yang bersih. Sebuah baskom plastik besar berisi air kira-kira 2/3 nya sangatlah ideal untuk mencuci semua alat-alat. Perendaman yang lama akan melepaskan garam yang mengering dan mengendap daripada hanya penyiraman saja.
  • Tutup lubang agar terhindar dari kotoran.
  • Lakukan pemeriksaan visual tiap 1 tahun sekali /lebih sering terutama tabung yang sering dipakai di laut. Sesekali sepatu tabung dilepas untuk dibersihkan dari kotoran atau karat yang terbentuk.
  • Lakukan test hidrostatis tiap 5 tahun sekali pada badan yang berwenang.
  • Lindungi terhadap benturan.
  • Jangan memakai tabung sampai udaranya habis sama sekali.
  • Penyimpanan jangka panjang; isi dengan udara segar, letakkan tabung secara tegak berisi ¡¾ 500 psi bertumpu pada sepatu tabung (tank boots) pada bagian bawah tabung.
  • Jangan menyimpan di tempat yang panas karena bisa meningkatkan tekanan tabung.
  • Jangan menghilangkan cat dengan membakar.

Pengisian Tabung
Untuk pengisian tabung tiap penyelam harus bisa melaksanakan pengisian.
Caranya adalah:
  • Sambungkan selang pengisian dengan katup tabung.
  • Untuk membuka kran katup, tunggu sampai tekanan pada kompresor lebih dari tekanan tabung.
  • Tempatkan tabung pada bak air.
  • Pada saat yang tertentu buka kran pembuangan uap air.
  • Dianjurkan pengisian kurang dari ijin tekanan.

Profil Tabung yang dijual
Tabung Baja 71,2 cuft
Standar tabung baja dengan panjang 21 inchi dan berat ¡¾ 30 Lbs (bila kosong) serta melayang di air laut. Udara yang dimampatkan ke dalam tabung tekanan maksimalnya 2250 psi yaitu kira-kira 60 cuft udara bebas yang dapat di tampung. Bila diisi melampaui 10 % yaitu 2475 psi maka udara bebas yang dapat ditampung 71,2 cuft, biasa disebut tabung selam standar 71 cuft.
Tabung Aluminium 72 dan 80 cuft, 3000 psi
Panjang kedua tabung ini sama yaitu 26 inchi. Untuk tabung 72 cuft beratnya 30 Lbs netral di air laut sedangkan tabung 80 cuft beratnya 33 Lbs dan garis tengahnya agak lebar yaitu 7,25 inchi. Kedua tabung ini mempunyai tekanan maksimal 3000 psi.
Tabung 50 cuft 3000 psi
Tabung ini lebih pendek yaitu panjangnya 19 inchi, pada tekanan 3000 psi kapasitasnya 50 cuft sedangkan pada tekanan 2475 psi tabung memuat 42 cuft udara bebas. Berbobot netral dalam keadaan kosong dan berkurang 3,5 Lbs bila udara penuh.
Tabung Pasangan Ganda atau lebih
Tabung ini biasa dipakai untuk penyelam pekerja, sedangkan untuk olahragawan tidak memakainya karena terlalu berat, sedangkan pemakaian bisa lebih lama dibandingkan yang tunggal.

Katup Tabung
Adalah salah satu bagian dari tabung, dipasang pada leher tabung scuba, bekerja sebagai keran yaitu membuka dan menutup serta sebagai tempat memasang regulator.
Ada beberapa macam bentuk katub yaitu:
Katup K/Non Reserve
Yaitu katup tabung yang paling sederhana, mempunyai sebuah lubang untuk masuk dan keluarnya udara. Kran penutup atau pembuka terletak disisinya.
Tabung dengan katup ini mengharuskan penyelam menggunakan alat tambahan untuk memonitor seberapa banyak udara yang masih ada dalam tabung. Alat itu disebut "Submersible Pressure Gauge" atau SPG .

Katup J/Constant Reserve
Adalah katup yang hampir sama dengan type ¡°K¡±, tetapi mempunyai sebuah klep cadangan mekanis (reserve). Reserve bekerja apabila tekanan tabung turun ¡¾ 300 psi, maka secara otomatis klepnya menutup lubang. Dengan menurunkan cadangan maka masih ada udara sisa ¡¾ 500 psi.
Katup cadangan menyediakan udara cukup untuk penyelam segera naik  ke permukaan. Batang penarik katup cadangan harus selalu pada posisi naik (up position) walaupun tabung dalam keadaan kosong, hal ini untuk mengendorkan pegas pada katup cadangan tersebut. Katup cadangan dapat dengan mudah ditarik ke bawah selama melakukan penyelaman dan hal ini tidak mempengaruhi supply aliran udara, hanya bila isi tabung dibawah 300 Psi akan ada penghentian aliran udara.

Penanganan dan Perawatan
  • Hindarkan dari benturan karena katup mudah patah.
  • Untuk katup ¡°K¡± bila pengisian cadangan turun maka isilah sampai sisa ¡¾ 500 psi.
  • Periksa selalu ¡°O¡± ringnya.
  • Bila membuka suatu katup, putarlah kearah buka sampai habis, kemudian putar kembali kearah tutup setengah putaran, hal ini untuk menghindari kemacetan atau kerusakan pada katup tabung. Bila akan menutup katup tabung, lakukanlah secara halus namun rapat dan tidak perlu keras-keras., sebab kebanyakan katup menggunakan nilon yang dapat rusak bila ditutup secara paksa dan kuat-kuat.
  • Apabila ingin melakukan  pengujian visual, maka tabung harus dikosongkan perlahan-lahan untuk menghindari pengembunan di sekeliling katup dan leher tabung bila kosong.
  • Jangan sekali-kali membubuhi lemak atau pelumas apapun pada katup. Bengkel perbaikan dan pemeliharaan hanya menggunakan minyak pelumas silikon anti meledak.

Melepaskan Katup
Untuk mengadakan test visual harus melepaskan katup dari tabung dengan cara pada katup dijepit dengan alat penjepit (tangdem). Kemudian tabungnya diputar dengan alat bantu dari tali atau rantai. Bila sudah terlepas periksa keadaan ¡°O¡± ringnya.

Cincin pengedap O (O ring)
Adalah sebuah alat penahan kebocoran antara sambungan regulator dan valve, berbentuk O terbuat dari karet / silikon. O-ring karet (gelang karet berbentuk O) yang kecil terletak pada permukaan katup membuat suatu kedap tekanan tinggi antara regulator dengan katup tabung. Bawalah selalu persediaan O-ring dalam tas perlengkapan selam, sebab apabila O-ring tersebut hilang maka regulator anda tidak dapat dipakai.

Pipa Partikel
Untuk mencegah pencemaran yang masuk melalui lubang udara, terbuat dari bahan yang licin dan tahan karat.

Safety Plug/ Safety Disc
Adalah sumbat/pelat pengaman yang kecil bentuknya. Terpasang pada valve (katup), akan pecah apabila tekanan melebihi tekanan maksimal tabung. Hal ini untuk menghindari tabung meledak.
Letak pelat ini belakang katup tabung, berfungsi mencegah kerusakan pada saat pengisian udara yang berlebihan atau apabila terjadi kebakaran. Contoh tekanan pengisian yang dapat merusakkan pelat pengaman   

1800 Psi   akan pecah pada tekanan 2800 Psi 
2250 Psi   akan pecah pada tekanan 3400 Psi 
3000 Psi   akan pecah pada tekanan 3900 Psi 

Pada keadaan tertentu pelat (lempengan tipis) dapat pecah pada tekanan yang rendah. Hal ini terjadi akibat pengisian yang terlalu cepat atau pengisian panas tanpa merendam tabung dalam air. Pelat-pelat pengaman ini dapat diganti pada fasilitas bengkel perbaikan alat selam

Penyandang Tabung (Back Pack)
Adalah suatu sistem harness yang melekatkan tabung pada punggung penyelam. Bentuknya bermacam-macam. Tetapi yang beredar sekarang adalah BC yang sekaligus bergabung dengan back packnya, sehingga mudah untuk memasangnya tabung pada BC nya.
Backpack dan sabuk penyandang harus mempunyai gesper luncur cepat pada ikat bahu kiri ikat pinggang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyelam melepas maupun memasang kembali tabung di dalam air.
Seperti halnya dengan peralatan selam lain, setelah dipakai menyelam dibersihkan dengan air tawar yang bersih, untuk BC dibilas dengan air hangat di bagian dalamnya, simpan dengan kondisi berisi udara.

Regulator
Regulator adalah suatu alat yang sederhana untuk mengubah udara bertekanan tinggi dari sebuah tabung scuba menjadi udara bertekanan rendah sesuai dengan kebutuhan penyelam dan hanya memberikan udara yang diperlukan sesuai dengan tekanan sekelilingnya.
Ada beberapa tipe regulator:
Pipa udara ganda (Double Hose)
Regulator Demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949 terdiri dari satu bagian yang dipasang di atas katup tabung dengan sebuah pipa penyalur udara napas, mouthpiece dan sebuah pipa buang udara. Pada saat ini biasanya disebut Two Hose Regulator. Mouthpiece atau Genggam Mulut adalah suatu bagian yang dimasukkan ke dalam mulut.
Jenis dari regulator ini pemakaiannya lebih sukar, karena penyelam harus menghembus dengan keras bila akan menghirup udara. Pada umumnya digunakan oleh penyelam komersil. Oleh karena gelembung udara yang dikeluarkan oleh penyelam keluar di belakang penyelam, maka gelembung tidak mengganggu pandangan penyelam.
Prinsip kerjanya mempunyai dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage). Pada tingkat pertama udara diturunkan diatas tekanan sekelilingnya dan tingkat kedua tekanan udara berkurang sesuai yang dibutuhkan penyelam yaitu sesuai dengan keadaan sekelilingnya. Sisa udara yang berasal dari mouthpiece akan dikembalikan ke tingkat pertama untuk dibuang keluar.   
Pipa udara tunggal (Single Hose)
Yang umum dipakai sekarang adalah pipa udara tunggal terdiri dari dua tingkat yaitu tingkat pertama (first stage) dan tingkat kedua (second stage) yang dipasang pada bagian mulut (mouthpiece). Udara pada tingkat pertama menjadi ¡¾ 140 psi diatas tekanan sekelilingnya. Pada tingkat kedua dikurangi menjadi sebesar tekanan yang dibutuhkan. 
Perbedaan utama dengan double hose adalah bahwa kedua tingkatannya terpisah. Dimana Second Stage terletak dekat mulut penyelam untuk memudahkan bernapas, oleh karena itu sekat karet berada pada permukaan yang sama dengan paru-paru dalam posisi berenang biasa.
Single hose juga dilengkapi dengan tombol kuras (purge botton) yaitu berfungsi membuang sisa air dalam mouthpiece bila ditekan. 
Untuk melindungi bagian first stage dari masuknya air dan debu juga dilengkapi dengan penutup (cup) dipasang pada bagian first stage jika regulator tidak dipakai.

Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup pembuang yang terbuat dari karet, yang terletak di bagian dalam regulator.

Selain dari jumlah hose diatas, regulator juga dapat dibedakan dengan:
  • Balance First Stage
  • Unbalance First Stage

Balance yang dimaksud adalah first stage sanggup menyesuaikan outputnya dengan keadaan isi tabung yang akan berubah tekanannya selama dipakai yaitu ¡¾ 100 psi diatas tekanan udara mouth piece sedangkan tekanan tabung akan berubah dari beberapa ribu menjadi sekitar 300 psi. 
Selain itu ada juga jenis regulator yang dilengkapi dengan  First Stage audio yang akan mengeluarkan bunyi bila tekanan tabung kurang dari 350 psi diatas tekanan sekelilingnya, ini isyarat bahwa tekanan tabung mendekati cadangan. Bunyi terdengar sampai 60 feet jauhnya.

Sistem kerja regulator dapat dibedakan menjadi:
  • Open Circuit
  • Semi Closed Circuit
  • Closed Circuit

Muara Tekanan Tinggi-SPG (Submersible Pressure Gauge) 
Untuk mengetahui berapa isi udara tabung scuba adalah dengan memakai alat pressure gauge. Pada first stage terdapat muara yang biasa ditandai dengan HP (high pressure).  Apabila akan dipasang SPG maka selang SPG dihubungkan dengan muara bertanda H.P. SPG adalah alat tolok ukur yang dapat dibawa kemana penyelam berada sehingga akan  dapat selalu mengontrol tekanan tabung yang dipakai penyelam. Umumnya sekarang dirangkai juga dengan kompas dan depth meter (tolok kedalaman).  

Muara Tekanan Rendah
Untuk memasang selang yang berhubungan dengan mouth piece maka dihubungkan  dengan muara tekanan rendah dan juga dapat dipasangkan selang regulator octopus dan selang inflator untuk BC.

Merakit Regulator pada Tabung
Untuk memasang regulator ke katup tabung ada teknik pemasangannya yaitu dengan urutan sebagai berikut:
  • Buka kran katup sedikit. Hal ini dilakukan karena kemungkinan ada debu dan kotoran yang ada di dalam lubang katup akan dapat terlepas /terdorong keluar.
  • Pasang regulator pada katup, sebelumnya kontrol O-ring katup lalu tempatkan pada yokenya.
  • Tempatkanlah selalu pipa regulator ke arah kanan melewati bahu kanan penyelam.
  • Sebelum membuka, hisap melalui mouthpiece untuk mengontrol baik dan tidaknya regulator.
  • Buka kran udara katup sampai habis kemudian kembalikan kran setengah putaran. Hal ini untuk menghindari kemacetan/kerusakan pada kran buka dan tutup. Saat membuka kran arahkan SPG ke tempat yang aman.
  • Mencoba bernapas melalui mouth piece 2/3 kali hisap.
  • LIhat SPG, cek tekanan udara pada tabung. 

Melepas Regulator
Setelah menyelam, untuk melepaskan regulator yang masih terhubung pada tabung maka yang harus dilakukan yaitu kebalikan dari pemasangan, yaitu:
  • Biarkanlah air terlebih dulu menetes hingga kering dari katup sebelum dibuka.
  • Tutup kran katup, penutupan jangan keras, sewajarnya saja.
  • Buang udara yang tertinggal dalam selang dengan menekan tombol kurasnya pada single hose atau dengan meniup keluar udara sisa pada Two hose. Bila regulator dilepas tanpa mengeluarkan udara sisa, maka dapat mengakibatkan terjadinya sentakan pada O-ring yang kadang-kadang mengakibatkan O-ring tersebut pecah.
  • Buka regulator dari katup tabung, kontrol O ring katup.
  • Pasang penutup (cup) agar terhindar dari kotoran dan debu. 

Perawatan Regulator
Sehabis dipakai untuk menyelam regulator harus dirawat secara benar. Kaporit dari air kolam renang maupun di laut dapat merusak regulator bila tidak dicuci dengan air tawar yang bersih, yaitu dengan cara tetap membiarkan regulator terpasang pada tabung scuba dengan udara bertekanan di dalamnya. Bilaslah dengan air hangat yang bersih. Bila cara ini tidak memungkinkan, cara kedua adalah dengan meletakkan second stage di bawah kran air dan bilaslah. Jangan menekan purge botton (tombol kuras) karena dapat mengakibatkan masuknya air ke first stage. Keringkan sebelum disimpan, selang jangan sampai tertekuk waktu penyimpanan, tempatkan pada tempat khusus dan sejuk serta kering, hindarkan dari tertumpuk yang dapat merusak selang regulator dan mouth piece.

Tolok Tekanan
Tolok tekanan digunakan untuk mengecek tekanan tabung yang akan dipakai. Pemakaian alat ini lebih efisien, karena tidak perlu mengecek tiap tabung dengan SPG dan untuk pengecekan kembali tekanan tabung yang selesai dipakai agar dapat memilah tabung yang masih dapat dipakai dan yang sudah sedikit isinya.
Pengukur Kedalaman (Depth Gauge)
Untuk dapat mengetahui kedalaman pada saat penyelaman, diperlukan suatu alat yaitu Depth gauge/ Depth meter. Hal ini sangat penting dalam penggunaan tabel selam. Tolok ukur kedalaman ini terdiri dari:
Tolok Kapiler
Tolok kapiler bekerja atas prinsip hukum boyle, terdiri dari suatu pipa gelas yang tertutup salah satu ujungnya, udara yang ada dalam kapiler akan berubah bila tekanannya berubah, maka volume air yang ada di dalam tabung kapiler ini ukurannya akan menjadi ukuran kedalaman. Tolok ini dapat dibaca dengan ketelitian besar sampai 80 feet. 
Tolok Bourdan Terbuka
Tolok ini terdapat lubang di pinggir rumahnya. Air yang ditekan kedalam bourdan melalui lubang itu menyebabkan perubahan bentuk pada bourdan dan secara mekanis diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman. Digunakan pada kedalaman 150-200 feet.
Tolok Bourdan Tertutup
Tolok ini tidak terbuka terhadap air  yang ada disekelilingnya, rumahnya terdapat tutup terdapat minyak. Tekanan air sekeliling diteruskan melalui dinding yang flexibel kepada bourdan. Perubahan bentuk bourdan karena tekanan itu diteruskan pada jarum yang menunjuk kedalaman.
Tolok Diafragma
Tolok ini terdiri dari mekanisme roda bergigi dalam ruangan yang tertutup rapat, perubahan tekanan akan menyebabkan defleksi pada diafragma logam. Defleksi ini menggerakkan roda-roda gigi dan gerakan ini diteruskan ke jarum yang menunjuk kedalaman. Tolok ini sangat teliti. Terkadang dikombinasikan dengan tolok ukur kapiler untuk kedalaman dangkal dan tolok diafragma untuk kedalaman dalam.