Masker
Penggunaan
Penglihatan
di dalam air sangat buruk, maka diperlukan alat yaitu masker. Alat
tersebut memberikan rongga udara antara mata dan air, sehingga
penglihatan akan lebih jelas dan dapat melindungi terhadap iritasi air
pada mata.
Sewaktu menyelam,
masker akan mendapat tekanan hidrostatis. Oleh karena itu, pemakaian
masker tidak boleh terlalu ketat dan selalu mengadakan equalisasi
(penyesuaian tekanan) dengan menghembuskan udara ke dalam masker melalui
hidung, maka hidung harus diikutsertakan ke dalam masker. Dengan alasan
inilah kenapa goggle (kacamata renang) tidak dapat digunakan untuk
menyelam.
Masker mempunyai
kelemahan sebagai akibat dari kombinasi sudut bias dan indeks bias
antara air, kaca, dan udara yang menyebabkan benda-benda akan terlihat
¡¾2 kali lebih besar dan ¡¾1/2 kali lebih dekat.
Untuk mendapatkan masker yang baik dan sesuai dengan kegunaannya, perlu memperhatikan ciri-ciri masker sebagai berikut:
1. Safety tempered glass
2. Frame terbuat dari bahan anti karat
3. Double seal/skirt yang lentur untuk wajah
4. Nose pocket/kantung hidung
5. Ikat kepala/strap dilengkapai dengan buckle
6. Katup Kuras
Jenis-Jenis Masker
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon
Ditinjau dari kaca:
1. Single
2. Double
3. Triple
Pemilihan Masker
Cara
memilih masker yang baik sesuai dengan muka adalah dengan cara memasang
pada muka tanpa menggunakan strapnya, hisap udara didalamnya dengan
hidung sedikit mungkin kemudian tahan napas, jika masker tersebut
tertahan pada muka, maka masker tersebut cocok untuk dipakai. Pilihlah
masker yang kacanya tempered, volumenya kecil, medan penglihatan luas,
hindari masker yang ada katup buangnya.
Perawatan Masker
Setelah
dipakai menyelam bilaslah dengan air tawar yang bersih kemudian
keringkan (hindari terkena panas langsung). Setelah kering berikan talk
(bedak), lalu simpan di tempat yang sejuk. Jangan sampai tertekan waktu
menyimpannya.
Snorkel
Penggunaan
Snorkel
adalah sebuah pipa yang dipergunakan untuk bernapas bagi penyelam di
permukaan air, berguna untuk skin diving sewaktu beristirahat di
permukaan. Melalui snorkel seorang penyelam dapat mudah bernapas tanpa
harus menegakkan kepala keluar dari air saat berada di permukaan,
sehingga dapat bebas mengamati keadaan bawah air. Panjang pipa ¡¾ 30 cm,
apabila lebih maka akan bertambah besar volume ruang udara mati (dead
air space) yang dapat mengurangi udara baru yang masuk ke dalam
paru-paru.
Snorkel biasanya
digantungkan di sebelah kiri masker pada penyelaman, namun dapat juga di
depan atau sebelah kanan, tergantung tipe snorkel.
Teknik
napas melalui snorkel dengan menghembuskan udara terlebih dahulu,
kemudian membuang napas, hal ini untuk menghindari adanya air yang masuk
melalui ujung pipa yang terbuka.
Untuk
mengetahui ujung pipa snorkel berada diatas permukaan, dapat di cek
dengan dipegang oleh tangan kiri. Untuk mengetahui ujung pipa sudah
masuk ke dalam air biasanya akan terdengar air masuk ke pipa snorkel
pada telinga sebelah kiri atau kanan.
Jenis Snorkel
Ditinjau dari bahan:
1. Neoprene
2. Silicon
Ditinjau dari bentuk:
1. J-Shaped
2. L-Shaped
3. Type countour
4. Flexible Hose
Pemilihan Snorkel
Carilah
snorkel yang bagian dalamnya licin, untuk mempermudah meniup sehingga
tidak ada sisa air yang tertinggal. Pilih moutpiece yang cocok dan
nyaman dimulut. Panjang antara 12 s/d 14 inci.
Perawatan Snorkel
Sehabis
dipakai menyelam, bilas dengan air tawar yang bersih kemudian keringkan
dan diberi talk (bedak) dan disimpan di tempat yang sejuk.
Fins
Penggunaan
Fins
digunakan untuk menambah daya kayuh penyelam sehingga menambah laju
pergerakan dalam air, bukan untuk kecepatan. Teknik pemakaian ayunan
kaki perlahan namun kuat serta santai.
Fin
yang diindonesiakan dengan istilah "sirip selam" atau "kaki katak"
diciptakan untuk memberi kekuatan pada kaki dan merupakan piranti
penggerak. Fins bukan dibuat demi menambah kecepatan berenang namun
menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins kemampuan renang kita bertambah
10 kali lebih besar dibanding tanpa menggunakan fins.
Tipe
a. Full Foot Style
b. Open Hill Style
c. Rocket/jet Fins
d. Open Tournamen Fins
Jenis Fins
Ditinjau dari bahan
a. Neoprene
b. Silicon
Pemilihan Fins
Pilihlah fins yang sesuai dengan ukuran kaki, jangan terlalu ketat dan sempit, sesuaikan tipe fins dengan keadaan dan keperluan:
Jenis Full Foot Style /Foot Pocket
Cocok
untuk kegiatan skin diving atau fins swimming, biasanya lebih
fleksible, dengan letak lempeng lebih menyudut, yang menyebabkan kaki
tidak mudah lelah. Ukuran besar-kecil merupakan hal yang lebih
menentukan; lebih repot untuk dikenakan maupun mencopotnya untuk
kegiatan scuba diving.
Jenis Open Heel
Cocok
untuk kegiatan scuba diving, biasanya berlempeng lurus, semi kaku
dengan lempengan lebih panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih
besar, namun membutuhkan waktu penyesuaian bagi otot-otot kaki. Open
heel fins mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan waktu mengenakan dan
melepasnya.
Adjustable Open Heel
Jenis
ini paling cocok/sesuai untuk scuba diving di perairan karena dibuat
mempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki kaki yang memakai boots
(semacam kaos kaki terbuat dari karet), mempunyai lempengan yang lebih
lebar untuk menghasilkan tenaga besar dan biasanya terdapat
lobang-lobang alur air di bagian atas lempengan tersebut. Lobang alur
air ini mengurangi kelelahan kaki yang disebabkan oleh daerah negatif
pada lempengan.
Perawatan Fins
Sama
halnya dengan Masker dan Snorkel, selesai digunakan bersihkan dengan
air tawar yang bersih, keringkan dan beri talk (bedak).
Boots
Penggunaan
Boots
merupakan sepatu boot yang dipakai pada saat penyelaman. Hal ini
berguna menghindari cedera kaki sewaktu menyentuh dasar laut, karang,
benda-benda keras seperti besi dll juga perlindungan terhadap kejang
kaki disebabkan kedinginan dan kemungkinan kaki lecet. Boots dari karet
busa dengan sol keras adalah jenis perlengkapan pelindung kaki yang umum
dipakai penyelam, kaos kaki yang umum dipakai penyelam, kaos kaki
tebalpun dapat digunakan sebagai pencegah lecet sewaktu latihan.
Pemakaian boot juga dapat mengurangi cedera karena duri pari stingray
walaupun tidak bisa mencegah tembusan durinya.
Pemakaiannya disatukan dengan fins. Boot dipakai dahulu, lalu kemudian memakai fins.
Pemilihan Boots
Sesuaikanlah
dengan ukuran fins yang akan dipakai. Pilihlah boots yang mempunyai
komposisi kuat yang dapat melindungi kaki, sehingga cedera dapat
minimal. Semakin tebal boots, maka semakin baik. Sebaiknya pilihlah boot
yang tidak terlalu ketat sehingga dapat memudahkan peredaran darah.
Untuk menghindari selip pada penggunaan boots gunakan bedak sebelum
memakaiya.
Perawatan Boots
Setelah dipakai, boots dicuci dengan air tawar dan kemudian keringkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar